Satu ketika disenja hari
saya duduk didepan rumah salah seorang. Saya dengar suara dari dalam
rumah, seseorang berbicara. Karena kebetulan pintu rumahnya tidak
tertutup, daun pintunya terbuka lebar-lebar makan sempat saya tangkap
jelas pembicaraan mereka.
‘Sebagai seorang wanita, kamu harus bernilai ibarat intan berberlian. Intan berlian selalu mahal nalainnya dari apapun’.
Begitu kiat kata dari suara seorang lelaki yang sempat saya tangkap dan perhatikan dari rangkaian kalimatnya.
Orang yang bicara, mungkin
menasihati kepada salah seorang wanita, tetapi saya kira yang dinasihati
bukan anak kandung dari yang memberikan wejangan.
‘Semua intan dan berlian
adalah batu, belian juga keras seperti batu. Tetapi kamu tahu, tidak
semua batu intan berlian.’ Begitu lanjutan dari rangkaian kalimatnya.
‘Tahukah kamu apa yang membedakan batu dengan intan berlian?’ tanya dari sipewejang lanjut.
‘Karena batu adalah batu,
dan intan adalah intan.’ Jawab suara wanita yang terdengar sangat simpel
dan sederhana jalan pikirannya.
‘Bicara tentang ibarat dan
nilai, bukan begitu mudah. Itu namanya jawaban balik tangan. Artinya
dibalik telapak tangan adalah punggun telapak tangan. Tidak. Tidak
begitu pengertian yang saya maksud. Tidak begitu mudah jawabannya’.
Tidak terdengar suara sejenak.
‘Maksud saya kalau kau
wanita yang mau bernialai selaku intan berlian, kamu harus menempatkan
dirimu ditempat yang terbatas, yang terhormat, tidak disembarang tempat
dapat ditemui orang. Karena lihat saja contohnya kalau kau mencari batu,
dimana saja mudah kau temukan, mudah didapat dimana-mana, gampang kamu
pungut semaumu.
Tetapi mencari intan?
Wa,wa, wa. Tunggu dulu…. Intan berlian……. ke gunung, capek mendaki
sampai puncak tidak ditemukan. Ke laut?… u,u,u,…. yang ada hanya air dan
gelombang. Di toko khusus? harus menyediakan setumpuk uang, masuk
rumah orang, dirumahpun tidak akan ada orang meletakkan intan berliannya
disembarang tempat.
Jadi, kalau mau dihargai
dan dinilai tinggi dari orang terhormat, jangan sembarang tempat kau
kunjungi. Jangan pamer dirimu hingga bernilai murah. Tetapi jagalah
dirimu, peliharalah kehormatanmu, berwibawalah dalam penampilanmu.
Itulah…. begitulah baru kau jadi wanita sejati yang bernilai intan.’
Entahlah, saya sendiri tidak mengerti tentang nilai wanita, tetapi bagaimana dengan anda sendiri?.
Sumber : Kompasiana
No comments:
Post a Comment